Penasihat Yang Baik!

Baca:
Ibrani 3

“Nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula” (Ibr 3:13-14). Memberi nasihat kelihatannya adalah suatu hal yang mudah kita laksanakan tetapi ternyata tidak begitu kenyataannya. Menjadi penasihat ternyata tidaklah mudah.

Kita harus dapat merendahkan diri kita. Merendahkan diri maksudnya adalah dapat menerima masukan-masukan dari orang lain dan tidak marah kalau menerima kritikan. Kita tidak boleh menghakimi, menghina ataupun merendahkan orang yang kita nasihati. Jika kita menghakimi, menghina ataupun merendahkan orang lain, maka kita juga secara langsung menghina diri kita dan menghina Allah kita yang telah menciptakan kita semua serupa dengan gambar-Nya.

Pengembangan wawasan dan hati kita juga perlu dilakukan. Caranya adalah dengan rajin membaca, rajin mengikuti kegiatan atau pelatihan dan rajin merenungkan firman-Nya. Bacaan dan materi yang kita dapatkan dari pelatihan dan bahan perenungan kita tidak akan ada artinya jika hanya disimpan sendiri. Kita perlu mengajarkannya kepada orang lain, bisa dimulai dengan orang-orang terdekat kita contohnya suami, istri, anak, saudara bahkan tetangga kita.

Kita sudah menyadari bahwa penyebaran HIV dan AIDS di dunia terutama di tanah Papua sangat mencemaskan. Setiap hari jumlah penderita bertambah tanpa disadari oleh orang-orang yang bersangkutan. Siapakah yang dapat memastikan bahwa lima, sepuluh atau berapa puluh tahun lagi keturunan kita masih ada jikalau penyakit ini terus menggerogoti generasi muda kita yang sekarang? Penasihat yang baik memberi contoh bagaimana berperilaku yang tepat. Mari kita mulai aktif menjadi penasihat yang baik untuk menyebarkan betapa bahayanya HIV dan AIDS berikut memberikan cara-cara pencegahannya.

-Meiliany Susanto/ Staf KITA BISA-