Ada ulat di dalam? |
Rasa penasaran sehabis membaca
sebuah bahan renungan, membawa saya untuk mencari lebih jauh literatur tentang
ulat telinga. Sejenis ulat spesies baru? Bukan. Earworm adalah sekelebatan
musik yang terus berulang-ulang dalam pikiran seseorang sekalipun musik itu
tidak lagi dimainkan (Wikipedia). Beberapa frase yang sering digunakan untuk
menjelaskan earworm antara lain: musical
imagery repetition, involuntary
musical imagery, dan stuck song
syndrome. Kata earworm sendiri berasal
dari kata ekspresif dari bahasa Jerman Ohrwurm
yang berarti ulat telinga dalam arti sebenarnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan
oleh James Kellaris, 98% dari individu pernah merasakan earworms. Laki-laki dan perempuan hampir sama angkanya untuk
fenomena ini namun perempuan biasanya merasakan earworm lebih lama dan lebih sering merasa terganggu ketimbang
laki-laki. Kellaris bahkan mempublikasikan statistic tentang earworm bahwa lagu
dengan lirik lebih banyak menimbulkan earworms
dengan nilai 73.7% ketimbang musik instrumental yang hanya menyebabkan 7.7%
earworms.
Beberapa contoh musik yang
termasuk earworm antara lain: The Lions Sleep Tonight (ini saya hafal
dan oh…no saya sudah mulai mendendangkannya.. tolong), Who lets the dog out (ini masih agak ringan, habis mendendangkan
lagu ini lagu pertama tadi langsung hilang tapi lagu ini jadinya nggak bisa
dihentikan juga..), It’s a small world
after all (ini saya nggak tahu lagunya gimana dan saya bersyukur sekali
karena tidak tahu), dan ternyata musik latar dari Mission Imposible juga termasuk dalam golongan earworm ini. Pantas saja kalau sudah mulai mendendangkannya jadi
sulit untuk berhenti. Selalu saja lagu itu terulang-ulang di memori atau
ingatan kita. Oh ya, masih banyak lagu-lagu lain yang digolongkan pula ke dalam
earworm. Saya nggak mau mencari lebih lanjut nanti pusing sendiri ah…
Memang earworm tak selamanya
mengganggu tapi ternyata mudah menular. Lho? Bagaimana caranya? Tak sengaja
karena sejak dari rumah saya mendendangkan lagu The Lions Sleeps Tonight, lagu
itu masih terbawa ketika saya masuk ke ruang kerja saya. Saya pun mulai
menyiulkannya. Beberapa lama kemudian seorang staf masuk ke ruangan saya dan
mendengar siulan saya tadi. Memang tak serta merta dia ikut bersiul, tapi
ketika keluar ruangan saya mulai mendengar dia mulai mendendangkannya. Setelah
itu saya lupa dengan lagu itu karena langsung menyibukkan diri dengan pekerjaan
sambil memasang earphone mendengar beberapa lagu Batak favorit. Eh ternyata,
siang harinya sewaktu mau keluar makan saya malah mendengar entah siulan atau
dendangan lagu The Lions Sleep Tonight dimana-mana. Bahkan ada yang sengaja
membuka video animasinya. Wah…wah..wah… dampak earworm memang luar biasa!
The Lion sleeps tonight (Sumber: Miloop.com) |
Memang tak selamanya earworm
dituding berdampak negative. Kadang malah positif karena bisa merubah mood jadi
membaik. Tapi kadang-kadang karena tak sengaja menyiulkannya dalam suasana
formal sering saya disenggol oleh teman sesame staf. Huss! Katanya. Tapi
setelah menyenggol saya, justru dia tampak manggut-manggut sendiri. Rupanya
siulan saya menular tapi oleh versi teman saya menjadi versi “inaudible” atau
“mute”.
Yang jelas mudah saja
menghilangkan earworm. Fokus saja pada pekerjaan. Kalau perlu tambahkan lagu
favorit atau menurut saran para ahli, gunakan saja musik klasik niscaya earworm
akan hilang.
In the jungle, the mighty jungle
The lion sleeps tonight
In the jungle, the quiet jungle
The lion sleeps tonight….
Nah..lho… rasain
deh earworm he…he…he…
Artikel ini juga bisa dibaca di Kompasiana dengan judul "Mengendalikan Ulat Telinga".
1 comment:
Banyak tulisan tentang ulat telinga, ini cuma me-refresh saja.. Semoga menjadi berkat untuk semua!
Post a Comment