![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU8SiA-V8BH4IZL3DIsTAJm75TH0f417qAuX77zEJvmHZL2Tlb5KAtqa4t5YtjD0MHIIbR5kA-nCT_ghuYUW7fvejkPiNr8ysJh68JCsYBQIjQLBGTVZmKO-tomy6jF48qiXLWgLNzp_nO/s320/Zeth.jpg)
Baca:
Yakobus 2: 14-17
Yakobus 2: 14-17
“Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?”. (Yakobus 2: 14)
Banyak orang Kristen menyatakan bahwa ia memiliki iman tetapi dalam kehidupannya belum pernah menyatakan kebaikan untuk menolong orang dalam kesusahan. Apakah ia akan diselamatkan oleh imannya jika iman itu tidak disertai perbuatan?
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk kita melakukan perbuatan yang baik untuk menolong orang dalam kesusahan. Yang paling sulit adalah untuk menolong orang yang sudah terinfeksi HIV dan AIDS. Kita selalu cenderung untuk menjauhi orang-orang tersebut. Padahal yang harus kita perbuat adalah merangkul mereka dan memberikan harapan bagi mereka.
Jika kita melakukan peran kita sebagai orang yang beriman maka justru iman kita itu akan semakin kuat. Kita akan semakin banyak berupaya menolong orang dengan HIV dan AIDS (ODHA).
Dengan iman kita melakukan perbuatan baik untuk menolong orang lain, memberikan harapan bagi mereka untuk menjalani kehidupan yang sementara ini dan memberikan harapan bahwa masih ada kehidupan kekal yang juga menanti untuk dijalani.
Ev. Zeth Walilo/ Staf KITA BISA
No comments:
Post a Comment